Selasa, 31 Mei 2011

HINANYA HATI YANG KERAS


Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk [menerima] agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya [sama dengan orang yang membatu hatinya]? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. (QS. Az-Zumar/39:22)
Ringkasan Tafsir(1)
“Maka apakah orang-orang yang dibukakan oleh Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam”, yaitu dengan dipermudah untuk mengenal-Nya, bertauhid kepada-Nya, taat akan perintah-Nya dan menjadi bertambah semangat untuk mengerjakan akaran Islam. Dan ini adalah pertanda baik bagi seseorang.
“Lalu ia mendapat cahaya dari Rabb-nya”, yaitu cahaya kebenaran yang membuat hatinya bertambah yakin. Apakah mereka itu sama dengan orang yang hatinya keras? Tentu saja tidak sama.
“Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang hatinya keras untuk mengingat Allah”, yaitu mereka yang hatinya tidak lnak ketika diingatkan akan Allah, tidak khusyu’, tidak paham, tidak sadar dan selalu membangkang.
“Mereka itu dalam kesesatan yang nyata” yang akan mengantarkan mereka kepada kebinasaan.
Hati Memiliki Sifat
Setiap manusia memiliki sifat yang berbeda-beda. Sifat-sifat tersebut pun bisa berubah-ubah setiap waktu. Begitu pula hati, dia pun memiliki sifat. Hati bisa menjadi sehat dan juga bisa menjadi sakit. Allah Subhanahu Wa Ta’alla berfirman:
Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah oelh Allah penyakitnya.(QS. Al-Baqarah/2:10)
Hati juga bisa menjadi lunak dan juga bisa menjadi sekeras batu. Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman:
Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi (QS.al-Baqarah/2:74)
Begitu pula hati bisa mengkilap, bersinar dan bisa juga menjadi hitam kelam sebagaimana diterangkan di beberapa hadits Rasullullah Shallallahu ‘Alai Wa Sallam. Oleh karena itu, sebisa mungkin seorang Muslim memperhatikan kondisi hatinya setiap saat, jangan sampai menjadi hati yang keras atau mulai mengeras sehingga nantinya akan menjadi keras dan sulit menerima kebenaran. Na ‘udzu billahi min dzalik.
Bahaya Hati Yang Keras
Ayat di atas dengan jelas menerangkan bahwa orang yang hatinya keras sangat tercela dan dalam kesesatan yang nyata. Malik bin Dinar Rahimahullah pernah berkata, “Seorang hamba tidaklah dihukum dengan suatu hukuman yang lebih besar daripada hukuman keras hati. Tidaklah Allah ‘Azza Wa Jalla marah terhadap suatu kaum kecuali Dia akan mencabut rasa kasih sayang-Nya dari mereka (2)
Tanda-Tanda Hati Yang Keras Atau Mulai Mengeras
Hati yang keras atau mulai mengeras memiliki tanda-tanda sebagai berikut:
1. Bermalas-malasan dalam mengerjakan kebaikan dan ketaatan, setrta meremehkan suatu kemaksiatan.
2. Tidak terpengaruh hatinya dengan ayat-ayat al-Qur’an yang dibacakan. Berbeda dengan kaum mu’minin, hati mereka akan bergetar jika dibacakan ayat-ayat al-Qur’an atau diingatkan akan Allah ‘Azza Wa Jalla. Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman yang artinya:
Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka [karenanya] dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal (QS. Al-Anfal/8:2)
3. Tidak terpengaruh hatinya dengan berbagai ujian, musibah dan cobaan yang diberikan oleh Allah ‘Azza Wa Jalla. Allah ‘Azza Wa Jalla befirman yang artinya :
Dan tidakkah mereka [orang-orang munafik] memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, kemudian mereka tidak [juga] bertaubat dan tidak [pula] mengambil pengajaran? (QS. At-Taubah/9:126)
4. Tidak merasa takut akan janji dan ancaman Allah ‘Azza Wa Jalla.
5. Bertambahnya kecintaan terhadap dunia dan mendahulukannya di atas akhirat.
6. Tidak tenang hatinya dan selalu merasa gundah.
7. Bertambahnya dan meningkatnya kemaksiatan yang dilakukannya. Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman yang artinya : Maka tatkala mereka berpaling [dari kebenaran], Allah memalingkan hati mereka dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang fasik (QS. Ash-Shaf/61:5)
8. Tidak mengenal atau tidak membedakan perbuatan ma’ruf dan munkar.
Sebab-Sebab Kerasnya Hati
1. Kesyirikan, kukufuran dan kemunafikan.
Inilah sebaba yang paling besar yang dapat menutupi hati seseorang dari menerima kebenaran. Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman yang artinya :
Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim (QS. Ali ‘Imran/3:151)
2. Melanggar Perjanjian yang Dibuat Kepada Allah Azza Wa Jalla. Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman :
Tetapi] karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuk mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu (QS. Al-Ma-idah/5:13)
Ketika menafsirkan ayat ini, Syaikh Abu Bakar Al-Jazairi berkata, “Melanggar (perjanjian) dengan (cara) tidak konsisten dengan apa yang ada di dalamnya yang berupa perintah dan larangan. “(3)
3. Tertawa Berlebihan
Nabi Shallallahu ‘Alai Wa Sallam bersabda :
Janganlah kalian memperbanyak tertawa! Sesungguhnya banyak tertawa dapat mematikan hati (4)
4. Berbicara Berlebihan dan Makan Berlebihan
Bisyr bin al-Harits Rahimahullah pernah berkata, “ (Ada) dua hal yang dapat mengeraskan hati: banyak berbicara dan banyak makan.” (5)
5. Banyak Melakukan Dosa
Nabi Shallallahu ‘Alai Wa Sallam bersabda :
Sesungguhnya seorang Mukmin jika melakukan dosa, maka aka nada bintik hitam dihatinya. Jika dia bertaubat dan berhenti (dari dosa tersebut) serta memohon ampunan, maka hatinya akan mengkilap. Apabila dia terus melakukan dosa, maka bertambah pula noktah hitam itu. Itu adalah ar-ran (penutup) yang disebutkan oleh Allah di kitab-Nya:”Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.”(QS. Al-Muthaffifin/83:14)
6. Lalai dari Ketaatan
Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman yang artinya:
Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk isi neraka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami [ayat-ayat Allah] dan mereka mempunyai mata [tetapi] tidak dipergunakannya untuk melihat [tanda-tanda kekuasaan Allah], dan mereka mempunyai telinga [tetapi] tidak dipergunakannya untuk mendengar [ayat-ayat Allah]. Mereka itu seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai (QS. Al-A’raf/7:179)
7. Nyanyian dan Alat Musik
‘Abdullah bin Mas’ud Radhiyallhu ‘Anhu berkata:
Nyanyian menumbuhkan kemunafikan di dalam hati(6)
8. Suara Wanita Yang Menggoda
Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman yang artinya:
Maka janganlah kamu tunduk dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya , dan ucapkanlah perkataan yang baik (QS. Al-Ahzab/33:32)
9. Melakukan Hal-Hal Yang Merusak Hati
Hal-hal yang merusak hati sangatlah banyak. Akan tetapi, dari semua itu ada lima hal yang menjadi factor perusak hati. Kelima hal tersebut sebagaimana dikatakan oleh ibnul-Qayyim Rahimahullah: “Adapun lima hal yang merusak hati adalah banyak bergaul (berkumpul dengan manusia), (banyak) berangan-angan, tergantung kepada selain Allah ‘Azza Wa Jalla, kekenyangan (banyak makan) dan (banyak) tidur. Inilah lma hal utama yang dapat merusak hati (7)
Obat Hati Yang Keras
Hati yang jeras juga memiliki obat agar dia bias kembali melunak. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat melunakkan hati:
1. Beriman kepada Allah ‘Azza Wa Jalla dan selalu meningkatkan keamanan.
Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman:
Barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya (QS. At-Taghabun/64:11)
2. Banyak mengingat Allah (berdzikir) dan membaca al-Qur’an dengan men-tadabburi-nya (memahami dan merenungi maknanya)
Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman:
[yaitu] orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingati Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram (QS. Ar-Ra’d/:28)
3. Belajar Ilmu Syar’I (Ilmu Agama)
Tidak diragukan lagi, bahwa ilmu syar’i dapat membiming seseorang untuk menjadi hamba Allah ‘Azza Wa Jalla yang bertakwa. Di awal surat Ali ‘Imran, Allah ‘Azza Wa Jalla memuji orang-orang yang memiliki ilmu yang dalam. Tahukah pembaca, doa apakah yang mereka ucapkan? Doa yang diucapkan oleh mereka adalah:
Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi [karunia] (QS. Ali ‘Imran /3:8)
Merekalah yang lebih tahu akan Rabb-nya bila dibandingkan dengan orang –orang awam dan mereka juga lebih tahu bahwa hati manusia bias berubah-ubah, sehingga mereka berdoa dengan doa tersebut.
4. Berlindung kepada Allah dari hati yang tidak khusyu’ dengan doa yang telah diajarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alai Wa Sallam, yang berbunyi:
Ya Allah! Aku berlindung kepada Engkau dari ilmu yang bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari jiwa yang tidak kenyang dan dari doa yang tidak dikabulkan (8)
5. Berbuat Baik Terhadap Anak Yatim dan Orang Miskin
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu bahwasanya seseorang mengadu kepada Nabi Shallallahu ‘Alai Wa Sallam tentang hati yang keras. Beliau Shallallahu ‘Alai Wa Sallam pun bersabda:
Jika Engkau ingin agar hatimu menjadi lunak, maka berilah makan orang miskin dan usaplah kepala anak yatim (9)
6. Banyak Mengingat Kematian
Diriwayatkan dari Shafiyah Radhiyallahu ‘Anha bahwasanya seorang wanita mendatangi ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha dan mengadukan keadaan hatinya yang keras. Kemudian ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha pun berkata, “Perbanyaklah mengingat kematian, engkau akan mendapatkan apa yang engkau inginkan.” Kemudian wanita itu pun mengerjakannya. Setelah itu, dia pun mendapatkan petunjuk di hatinya dan bersyukur kepada ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha (10)
Sa’id bin Jubair (11) dan Rabi bin Abi Rasyid (12) Rahimahullah pernah berkata:
Seandainya mengingat kematian terpisah dari hatiku sekejap saja, saya takut hatiku akan menjadi rusak.
7. Banyak Berziarah Kubur.
Abu Thalib Rahimahullah, seorang murid Imam Ahmad Rahimahullah, pernah berkata, “Seorang laki-laki pernah bertanya kepada Abu Abdillah (Imam Ahmad Rahimahullah) tentang bagaimana melunakkan hatinya. Baliau pun menjawab, “Masuklah ke dalam pemakaman dan usaplah kepala anak yatim.’.”(13)
8. Menghadiri Majlis ta’lim dan Majlis Nasihat
Menghadiri majlis-majlis seperti ini sangat berpebgaruh terhadap hati menusia. Mari kita perhatikam pa yang dikatakan oleh al-Irbadh bin Sariyah Radhiyallahu ‘Anhu, “Pada suatu hari Rasullullahu Shallallahu ‘Alai wa Sallam mengerjakan shalat, kemudian menghadap kepada kami dan memberikan nasihat yang sangat menyentuh, yang membuat mata-mata menangis dan hati-hati menjadi takut.”(14)
9. Menjauhi Sebab-Sebab Terjadinya Fitnah dan Dosa
Agar hati kita tidak menjadi keras, maka kita berusaha sekuat mungkin untuk menjauhi sebab-sebab terjadinya dosa atau fitnah. Oleh karena itu, Allah ‘Azza Wa Jalla melarang para Sahabat Radhiyallahu ‘Anhuma bertanya atau meminta sesuatu hal kepada istri-istri Nabi Shallallahu ‘Alai wa Sallam kecuali dari belakang tabir.
Allah ‘Azza Wa Jalla berfirman :
Apabila kamu meminta sesuatu [keperluan] kepada mereka [isteri-isteri Nabi], maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka (QS. Al-Ahzab/33:53)
10. Makan Makanan Yang Halal
Imam Ahmad Rahimahullah pernah ditanya oleh seseorang, “Dengan apa hati bisa menjadi lunak?” Kemudian beliau pun menjawab, “ Ya bunayya (wahai anakku)! Dengan makan makanan yang halal.”(15)
11. Shalat Malam
12. Beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah di waktu sahur (sebelum Subuh).
13. Berteman dengan orang-orang yang shaleh.
Ibrahim al-Khawwash Rahimahullah berkata :
Obat hati ada lima macam, yaitu: membaca al_Qur’an dengan men-tadabbury-nya, mengosongkan perut, shalat malam, mendekatkan diri (kepada Allah) di waktu sahur dan duduk-duduk (berteman) dengan orang-orang yang shaleh (16)
Kesimpulan
1. Hati memiliki sifat-sifat yang bisa berubah-ubah
2. Orang yang telah dibukakan hatinya untuk menerima agama Islam dan taat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’alla tidak sama dengan oran yang berhati keras.
3. Orang yang berhati keras akan mendapatkan ancaman yang sangat besar.
4. Orang yang berhati keras memiliki sifat-sifat tertentu seperti yang sudah dipaparkan di atas. Seyogyanya seorang Muslim selalu melakukan introspeksi diri.
5. Hati bisa menjadi keras disebebkan oleh beberapa hal. Oleh karena itu, sebisa mungkin kita menjauhi sebab-sebab tersebut.
6. Hati yang keras pun dapat diobati dengan berbagai cara yang telah disebutkan.
7. Orang-orang yang telah terjerumus kepada kemaksiatan atau merasa bahwa hatinya sangat keras, maka harus segera bertaubat dan Allah Subhanahu Wa Ta’alla akan mengampuni orang-orang yang benar-benar bertaubat kepada-Nya.
Mudah-mudahan bermanfaat dan mudah-mudahan Allah Subhanahu Wa Ta’alla selalu menjaga hati kita agar tetap lunak. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar